Rabu, 22 Februari 2012

Kerusakan Pada LAN



Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.

•    Kesalahan software

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan. 

A.    Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.

a)    Network Interface Card (kartu jaringan)

Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.

Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :

(1)    Klik Start > setting >klik Control Panel
(2)    Pilih icon system  double klik pilih menu Device Manager

Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.

b) Pengkabelan dan Konektor

Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi.   Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
1)    Untuk Pengunaan kabel thin coax

Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:
Gambar 12. Permasalahan pada Kabel Jenis Thin Coax.

Keterangan Gambar:
 
  1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.  
  2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel. 
  3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
  4. Resistor pada terminating Connector 
  5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor  
  6. Longgar pada male connector

Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5  akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
2)    Untuk Pengunaan kabel thick coax

Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:

Gambar 13. Permasalahan pada Kabel Jenis Thick Coax.

3)    Untuk Penggunaan kabel UTP

Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:

Gambar 14. Permasalahan pada Kabel Jenis UTP.


Keterangan gambar:
  1. Konektor longgar (tidak terhubung)
  2. Kabel short  
  3. Kabel terbuka (open)

Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.
B.    Software 

Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:

a)    Kesalahan setting konfigurasi jaringan

Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
  1. Alamat port I/O
  2. Nomor Interupt 
  3. Direct Memory Access Request line
  4. Buffer memory Address

Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia. 

b)    Kesalahan Protocol yang digunakan

Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar. 
c)    Kesalahan pengalamatan IP.

Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.    

 
d)    Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer

Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

e)    Kesalahan Service Network (file and print sharing)

Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f)    Kesalahan Security System

Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password). 

g)    Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).

Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software  tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:

  • Tidak bisa Login dalam jaringan, Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. 
  • Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi. 
  • Tidak bisa sharing files atau printer. Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.   
  • Tidak bisa install network adapter. Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.  Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya. 
  • Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita. Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.

Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. 
Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.      
Rangkuman 
 
Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software. 
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan  yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.  

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.   

Sabtu, 18 Februari 2012

INFORMASI INPUT DAN OUTPUT



Organisasi & Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
INPUT/OUTPUT
Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori
utama dengan dunia luar
I/O terdiri :
- Piranti l/O (peripheral)
- Pengendali I/O (device controller)
- Perangkat lunak
Proses transfer informasi antara CPU dengan sebuah
peripheral :
- Memilih I/O dan mengujinya.
- Menginisialisasi transfer dan mengkoordinasikan
pengaturan waktu operasi I/O.
- Mentransfer informasi.
- Menghentikan proses transfer.
Klasifikasi piranti I/O terdiri 3 kelompok:
- Kelompok yang memasukkan informasi (input), contoh :
keyboard, ADC, scanner
- Kelompok yang rnenampilkan informasi (output),
contoh : VDU (monitor), printer
- Kelompok yang melayani input dan output, contoh :
Floppy disk
Pengaksesan I/O terdiri dari 2 cara :
1. Memory mapped I/O
Piranti I/O dihubungkan sebagai lokasi memori virtual
dimana port I/O tergantung memori utama.
Karakteristik:
- Port I/O dihubungkan ke bus alamat.
- Piranti input sebagai bagian memori yang
memberikan data ke bus data. Piranti output sebagai
bagian memori yang memiliki data yang tersimpan di
dalamnya.
- Port I/O menempati lokasi tertentu pada ruang alamat
dan diakses seolah-olah adalah lokasi memori.
2. I/O mapped I/O (I/O isolated)
Piranti I/O dihubungkan sebagai lokasi terpisah dengan
lokasi memori, dimana port I/O tidak tergantung pada
memori utama.
Karakteristik:
- Port I/O tidak tergantung memori utama.
- Transfer informasi dilakukan di bawah kendali sinyal
kontrol yang menggunakan instruksi INPUT dan
OUTPUT.
- Operasi I/O tergantung sinyal kendali dari CPU.
- lnstruksi I/O mengaktifkan baris kendali read/write
pada port I/O, sedangkan instruksi memori akan
mengaktifkan baris kendali read/write pada memori.
- Ruang memori dan ruang alamat I/O menyatu,
sehingga dapat memiliki alamat yang sama.
Kelebihan dan kekurangan:
- I/O mapped I/O Iebih cepat dan efisien, karena lokasi
I/O terpisah dengan lokasi memori.
- I/O mapped I/O mempunyai keterbatasan jumlah
instruksi yang dapat digunakan untuk operasi I/O.
Operasi I/O terbagi menjadi 3 metode :
1. I/O terprogram
Metode di mana CPU mengendalikan operasi I/O secara
keseluruhan dengan menjalankan serangkaian instruksi
I/O dengan sebuah program.
Karakteristik:
- Program tersebut digunakan untuk memulai,
mengarahkan dan menghentikan operasi-operasi I/O.
- Membutuhkan sejumlah perangkat keras (register)
yaitu:
• Register status, berisi status piranti I/O dan data
yang akan dikirimkan.
• Register buffer, menyimpan data sementara
sampai CPU siap menerimanya
• Pointer buffer, menunjuk ke lokasi memori di mana
sebuah karakter harus ditulis atau dan mana
karakter tersebut harus dibaca.
• Counter data, tempat penyimpanan jumlah karakter
dan akan berkurang nilainya jika karakter
ditransfer.
- Membutuhan waktu proses yang lama dan tidak
efesien dalarn pemanfaatan CPU.
2. I/O interupsi
Metode di mana CPU akan bereaksi ketika suatu piranti
mengeluarkan permintaan untuk pelayanan.
Karakteristik:
- Lebih efisien dalam pemanfaatan CPU, karena tidak
harus menguji status dari piranti.
- Interupsi dapat berasal dari piranti I/O, interupsi
perangkat keras misalnya : timer, memori, power
supply, dan Interupsi perangkat lunak misalnya :
overflow, opcode/data yang ilegal, pembagian
dengan nol.
Ada 2 jenis interupsi:
1. lnterupsi maskable
Interupsi yang dapat didisable (dimatikan) untuk
sementara dengan sebuah instruksi disable interupsi
khusus.
2. Interupsi nonmaskable
Interupsi yang tidak dapat didisable dengan instruksi
perangkat lunak.
Dalam sistem komputer terdapat lebih dari satu piranti
yang memerlukan pelayanan interupsi, dapat digunakan
metode:
- Polling/polled interupt
Berdasarkan urutan prioritas yang telah ditentukan
sebelum piranti memerlukan interupsi.
Misal: piranti A dan B mempunyai urutan prioritas A
lebih Iebih dulu dari B, maka jika A dan B secara
bersamaan memerlukan pelayanan interupsi, maka
piranti A akan didahulukan.
- Vector Interupt
Peralatan yang berinterupsi diidentifikasikan secara
Iangsung dan dihubungkan routine pelayanan vector
interupt.
INTR = Sinyal yang dikeluarkan oleh peralatan.
INTA = Sinyal kendali yang digunakan CPU untuk
menyiapkan pelayanan interupt
Cara yang biasa digunakan dengan metode daisy chain
dan encoder prioritas
3. Direct Memory Access (DMA)
Metode transfer data secara langsung antara memori
dengan piranti tanpa pengawasan dan pengendalian CPU.
• Skema transfer blok DMA dual port
CPU dan DMA controller mengakses memori utama
melalui MAR dan MBR dengan menggunakan
sebuah memori utama dual port (2 port).
Port I ----> melayani CPU
Port II ----> melayani DMA controller
• Skema transfer blok DMA cycle stealing (pencurian
siklus)
Hanya memerlukan sebuah memori port tunggal di
mana CPU dan piranti I/O beradu cepat pada basis
asinkron, prioritas utama akan diberikan pada piranti
I/O.
Interfacing
Adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan
suatu piranti dengan CPU melalui bus.
Keterangan:
• Register kendali (CR) digunakan untuk mencatat
berbagai perintah dan informasi lainnya dalam
peripheral.
• Register status (SR) digunakan untuk menyimpan
status piranti dan memberitahukan pesan-pesan
kesalahan .
• Register data input (IDR) dan register data output
(ODR) masing-masing berfungsi sebagai bufer data
untuk operasi input dan output.
• Urutan operasi interface:
- Unit logika handshaking memasok unit kendali
dengan empat sinyal.
- Dua sinyal, register kendali penulisan (WCR atau
write control register) dan register status
pembacaan (RSR atau read status register),
masing-masing berhubungan dengan CR dan
SR.
- Sedangkan dua sinyal lainnya adalah register
pembacaan data input (RIDR atau read input data
register) dan register penulisan data output
(WODR atau write output data register ), masingmasing
mengendalikan IDP dan ODR.
Transfer data
Format transfer
- Paralel : semua bit pada karakter (word dengan
panjang tertentu) dikirim secara bersamaan dalam
batas waktu yang diberikan.
- Serial : Data dikirim secara berurutan dalam satu
saluran.
Transfer data secara paralel lebih cepat daripada secara
serial karena saluran transmisinya banyak, kelemahannya
kalau terlalu panjang akan terjadi interferensi antar
saluran.
Mode transfer data
1. Synchronous mode
Baris kendali digunakan untuk mengsinkronkan waktu
pada semua kejadian yang terjadi selama periode
waktu tertentu.
Kelemahan:
• Tiap piranti I/O berbeda-beda kecepatan operasinya,
sehingga harus diturunkan pada kecepatan yang
paling rendah.
Gambar 2. Sinyal Pengaturan waktu mode sinkron
2. Asynchronous mode
Menggunakan teknik jabat tangan (hand shaking) untuk
menyakinkan transfer data antara pengirim dan
penerima tidak ada kesalahan (data valid)
Gambar 3. Sinyal Pengaturan waktu mode asinkron
Kelemahan :
- memerlukan lebih banyak kendali
- kecepatan transfer lebih rendah dari yang sebenarnya.
Kelebihan :
- memungkinkan penggunaan piranti I/O yang memiliki
berbagai varasi kecepatan dalama system yang sama.
Sistem Prosesor I/O
Saluran I/O:
Merupakan sebuah prosesor khusus dengan
kemampuan terbatas yang disusun untuk interface
beberapa piranti I/O ke memori.
- Saluran I/O dapat melakukan pendeteksian dan
pembetulan kesaIahan dan beroperasi dalam basis
cycle stealing.
- Saluran I/O berkomunikasi dengan CPU sebagai
suatu fasiIitas DMA dan berkomunikasi dengan
piranti I/O seolah-olah sebuah CPU.
Karena piranti I/O mempunyai kecepatan transfer yang
berbeda-beda, maka saluran dibagi menjadi 3
pelayanan, yaitu:
- Saluran Multiplexer
Digunakan untuk menghubungkan piranti yang
berkecepatan rendah dan sedang serta serta
mengoperasikannya secara bersamaan dengan
multiplexing.
- Saluran Selektor
Digunakan untuk menghubungkan piranti I/O yang
berkecepatan tinggi tanpa multiplexing.
Contoh: pita magnetis, disk
-Saluran Multiplexer Blok Merupakan kombinasi dari
dua pelayanan diatas.
Prosesor I/O (IOP)
Merupakan komputer umum yang berkomunikasi dengan
memori utama melalui fasilitas DMA system bus dan
dengan piranti I/O atas satu atau lebih bus I/O.
Ada 2 mode yaitu :
1. Single Shared bus
Setiap IOP mengendalikan sejumlah piranti I/O
tertentu yang tetap.
Gambar 4. Model Single Shared bus
2. Switching matriks bus
Setiap IOP mengendalikan satu piranti I/O
Gambar 5. Model Switching matriks bus
Konfigurasi Multiprosesor
Di dalam satu komputer seakan-akan terdapat
beberapa mikroprosesor, meskipun sebenarnya
mikroprosesor utamanya hanya satu, sedangkan yang
Iainnya berupa prosesor I/O (lOP).
Hubungan yang paling sederhana menggunakan
common bus.
Gambar 6. Model common bus pada multiprosesor
• Bus umum bersifat membagi waktu (time shared)
oleh semua prosesor dan hanya satu prosesor
yang dapat mengakses memori pada waktu
tertentu.Tetapi dapat juga menggunakan bus
umum ke dalam organisasi multiprosesor dual bus.
• Setiap komputer dihubungkan suatu pengendali
sistem ke bus umum
• Komunikasi interkomputer ini dilakukan pada
sistem bus melalui memori umum.
Gambar 7. Model system bus pada multiprosesor

Follow Us

  • {icon: "facebook-f", url: "#"}
  • {icon: "twitter", url: "#"}
  • {icon: "instagram", url: "#"}
  • {icon: "linkedin", url: "#"}
  • {icon: "youtube", url: "#"}
  • {icon: "vk", url: "#"}
  • {icon: "behance", url: "#"}
  • {icon: "stack-overflow", url: "#"}
  • {icon: "dribbble", url: "#"}
  • {icon: "rss", url: "#"}

Follow Us

  • {icon: "facebook", url: "#"}
  • {icon: "twitter", url: "#"}
  • {icon: "youtube", url: "#"}
  • {icon: "instagram", url: "#"}
  • {icon: "rss", url: "#"}

Comments

Recent

Bottom Ad [Post Page]

Total Tayangan Halaman

https://www.idblanter.com https://www.idblanter.com
https://www.idblanter.com

Cari Blog Ini

Archive

Text Widget

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Tags

Followers

Tags